Kita telah mengetahui tauhid terbagi menjadi 3:
- Tauhid Rububiyah
- Tauhid Uluhiyah
- Tauhid asma wa sifat
Tauhid rububiyah terkait dengan perbuatan Allah subhanahu wata’ala, hanya Dia satu-satunya pencipta, pemelihara dan pemilik alam semesta ini. Hanya dia satu-satunya yang berkuasa melakukan apa saja di alam semesta ini pada segenap isinya.
Kemudian tauhid asma wa sifat terkait dengan nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat Allah yang maha sempurna, tidak memiliki cacat dan kekurangan sedikit pun.
Tauhid uluhiyah terkait dengan bagaimana kita mengesakan Allah subhanahu wata’ala dalam ibadah, hanya Dia yang berhak untuk diibadahi.
Untuk lebih memahami hakikat dari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan ajaran yang dibawa oleh semua rasul dan nabi sebelum baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kita perlu mengetahui perbedaan antara ketiga jenis tauhid ini.
Perbedaan Pertama
Perbedaan yang pertama bahwa tauhid rububiyah dan tauhid asma wa sifat melazimkan atau berkonsekuensi pada tauhid uluhiyah. Manakala seseorang meyakini bahwa Allah memiliki kekhususan dalam rububiya-Nya, hanya Dia pencipta, hanya Dia pemelihara dan pemilik alam sememesta, hanya dia yang mengatur alam ini. Manakala seseorang meyakini bahwasanya hanya Dia (Allah subhanahu wata’ala) yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang maha sempurna, maka itu mengharuskan dia untuk mengimani tauhid uluhiyah. Mengharuskan dia untuk menyerahkan segenap ibadahnya kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena hanya Ia yang memiliki sifat kesempurnaan dalam rububiyah dan asma wa sifat. Tidak ada selain Allah azza wa jalla yang memiliki sifat rububiyah maupun kesempurnaan dalam asma wa sifat. Sehingga selain Allah sama sekali tidak berhak untuk mendapatkan peribadatan dari kita sebagai hamba.
Perbedaan Kedua
Perbedaan yang kedua yang paling mendasar antara tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah adalah: Tauhid rububiyah semata belum cukup untuk menyelamatkan seseorang dari status musyrik dan belum cukup untuk menyelamatkan seseorang dari adzab Allah kelak di akhirat. Untuk selamat di akhirat dia seseorang harus beriman dengan tauhid uluhiyah. Manakala dia beriman kepada tauhid rububiyah dan tauhid asma wa sifat saja namun dia masih mempersembahkan ibadah kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala maka dia belum disebut sebagai orang yang bertauhid atau orang yang beriman sepenuhnya dengan laa ilaaha illallaah.
Perbedaan Ketiga
Kemudian yang ketiga bahwasanya yang menjadi tujuan dakwah para nabi dan rasul adalah tauhid uluhiyah, itulah yang Allah firmankan dalam Al-Quran:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ